Google telah merilis versi terbaru dari perangkat lunaknya, Android 9 Pie pada Agustus 2018. Pembaruan ini membawa sejumlah peningkatan yang signifikan untuk mendukung kinerja ponsel.
Salah satu yang paling menakjubkan di antaranya adalah Adaptive Battery yang memanfaatkan kekuatan pembelajaran mesin untuk menyesuaikan pengiriman daya dari aplikasi.
Dilansir dari laman Express, Sabtu (10/11/2018) menariknya dalam acara KTT Dev Android, yang membahas masa depan sistem operasi, Google mengumumkan API pembaruan dalam aplikasi yang akan mengubah cara pengguna menerima pembaruan dalam aplikasi di Google Play Store.
Raksasa teknologi Amerika tersebut menyatakan di masa depan pengembang aplikasi Android akan memiliki dua opsi yang berkaitan dengan pengiriman pembaruan. Pertama, saat pembaruan menampilkan pesan yang mendominasi tampilan pengguna, yang mendorong mereka bahwa pembaruan itu penting.
Orang-orang dapat memiliki opsi untuk menutup pemberitahuan jika mereka kekurangan baterai. Fungsi ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembaruan yang perlu segera diimplementasikan, seperti misalnya perbaikan keamanan.
Sementara itu, metode kedua akan memungkinkan pengembang untuk mengirimkan versi firmware baru di latar belakang. Ini berarti pemilik Android masih dapat menggunakan ponsel cerdas mereka selama proses tersebut.
"Kami telah mendengar bahwa Anda menginginkan lebih banyak kontrol untuk memastikan bahwa pengguna menjalankan versi terbaru dan terbaik dari aplikasi Anda. Untuk mengatasi ini, kami meluncurkan API Pembaruan Dalam Aplikasi. Kami menguji API dengan mitra akses awal dan segera meluncurkannya ke semua pengembang," kata pihak Google.
Namun yang pasti, Google menegaskan bahwa API pembaruan tersebut saat ini masih dalam proses pengujian dan akan diluncurkan segera.
0 comments:
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!