Aceh Review- Wahai
Istri, Jangan Berhutang Tanpa Sepengetahuan Suamimu. Hidup ini kadangkala
tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Dalam hidup ini banyak cobaan yang
kita alami. Sebagai contohnya kita sering merasakan tidak tercukupi kebutuhan
dari segi ekonomi. Dan ekonomi sebagai salah satu untuk bertahan dalam hidup ini.
Khusus sahabatAceh Review, pernahkah sahabat berhutang pada orang lain tanpa
sepengetahuan suami ? Seringnya sahabat perempuan berhutang kredit membeli tas,
baju, keperluan lain-lainnya tanpa diketahui oleh suami?
Pertanyaannya, bolehkah
seorang istri berhutang tanpa sepengetahuan suami ?
Jawabannya, bisa, namun
tergantung kondisi. Misalkan, besaran uang yang dipinjam, untuk apa keperluan
sang istri berhutang. Selain itu, perlu diperhatikan apakah ketika berhutang
sang istri menggunakan suatu barang sebagai jaminannya? Bila jawabannya iya,
barang siapakah yang istri pinjam sebagai jaminan.
Jika jumlah utang cukup
kecil dan masih bisa ditangani sendiri oleh istri, misal hanya sekadar utang
sayur-mayur, utang baju yang bisa dicicil bulanan, atau utang peralatan dapur
yang murah meriah, mungkin tak perlu memberitahu suami pun tak masalah, apalagi
jika karakter suami tak mau ribet dengan urusan sepele.
Bila jumlah hutangnya
sedikit dan mampu diatasi sendiri missal, hutang membeli sayuran pada tukang
sayur, cicilan baju kadarnya ringan atau lainya, tidak memberitahukan tidak
masalah, terlebih memiliki karakter suami yang tidak terima jika istrinya
berhutang.
Akan tetapi jika jumlah
utang mencapai angka yang cukup signifikan, apalagi sampai harus menjaminkan
sesuatu, misalnya surat tanah, BPKB kendaraan, dan barang tersebut adalah aset
milik suami atau milik bersama antara suami istri, maka sudah sepatutnya istri
meminta izin terlebih dahulu pada suami ketika hendak mengagunkan aset
tersebut.
Bagaimana pun jika
terjadi sesuatu yang membuat istri tak bisa melunasi hutang, maka meskipun
suami tak berkewajiban melunasi utang istri, namun bisa dipastikan suami akan
tetap bertanggungjawab terhadap hutang yang dimiliki sang istri. Sebab istri,
anak-anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab suami sebagai pemimpin dalam
keluarga.
Oleh sebab
itu, khusus para istri semua, ingatlah sangat penting menjaga diri agar tidak
terjerat dengan hutang. Sekarang hutang bukan lagi untuk menutupi kebutuhan
melainkan sudah untuk membeli kebutuhan gaya hidup, seperti membeli smartphone
mahal-mahal, emas, dan lain-lain.Memang hal demkian tampak sepele, tetapi sangat berbahaya mengingat dengan
kerap berhutang menjadikan diri karakter yang bersifat boros atau mubazir.
Naudzubillah,
semoga bermanfaat.
0 comments:
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!