Kesultanan Perlak
Perlak Merupakan Suatu daerah penghasil kayu perlak, adalah kayu yang digunakan sebagai bahan dasar kapal. Posisi strategis dan hasil alam yang melimpah membuat perlak berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju pada abad VIII hingga XII. sehingga, perlak sering disinggahi oleh Jutaan kapal dari arab, persia, gujarat, malaka, cina, serta dari seluruh kepulauan nusantara. karena singgahannya kapal-kapal asing itulah masyarakat islam berkembang, melalui perkawinan campur antara saudagar muslim dengan perempuan setempat.
Pendiri kesultanan Perlak adalah sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Shah yang menganut aliran atau Mahzab Syiah. Ia merupakan keturunan pendakwah arab dengan perempuan setempat. Kerajaan perlak didirikannya pada tanggal 1 Muharram 225 H atau 840 masehi, saat kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu di Jawa masih berjaya. sebagai gebrakan mula-mula, sultan Alaiddin mengubah nama ibu kota kerajaan dari bandar Perlak menjadi Banda Khalifah.
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah (840 – 864
Pada tahun 30 Hijriyah
atau 651 masehi, Khalifah Usman bin Affan mengirim delegasi ke Cina. delegasi
tersebut bertugas memperkenalkan agama islam. Waktu itu hanya berselang sekitar
20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW. dalam perjalanan laut yang memakan waktu
empat tahun ini, para utusan usman ternyata sempat singgah di Kepulauan
Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 Masehi, Dinasti Umayyah
telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat sumatra.
Inilah perkenalan
pertama penduduk Indonesia dengan Agama Islam. Sejak saat itu, para pelaut dan
pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi
dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah. lambat laun penduduk pribumi mulai
memeluk agama islam, meskipun belum secara besar-besaran. Aceh daerah paling
barat di kepulauan Nusantara adalah yang pertama kali menerima ajaran agama
islam. bahkan di acehlah kesultanan atau kerajaan islam pertama di Indonesia
berdiri, yakni kesultanan Perlak (Memang ada perbedaan pendapat, di versi lain
menyebutkan kerajaan islam yang pertama adalah Samudra Pasai)
Kesultanan Perlak adalah kerajaan islam pertama di Nusantara, kerajaan ini berkuasa pada tahun 840 hingga 1292 Masehi di sekitar wilayah Peureulak atau Perlak. Kini wilayah tersebut mask dalam wilayah Aceh Timur, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Kesultanan Perlak adalah kerajaan islam pertama di Nusantara, kerajaan ini berkuasa pada tahun 840 hingga 1292 Masehi di sekitar wilayah Peureulak atau Perlak. Kini wilayah tersebut mask dalam wilayah Aceh Timur, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Perlak Merupakan Suatu daerah penghasil kayu perlak, adalah kayu yang digunakan sebagai bahan dasar kapal. Posisi strategis dan hasil alam yang melimpah membuat perlak berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju pada abad VIII hingga XII. sehingga, perlak sering disinggahi oleh Jutaan kapal dari arab, persia, gujarat, malaka, cina, serta dari seluruh kepulauan nusantara. karena singgahannya kapal-kapal asing itulah masyarakat islam berkembang, melalui perkawinan campur antara saudagar muslim dengan perempuan setempat.
Pendiri kesultanan Perlak adalah sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Shah yang menganut aliran atau Mahzab Syiah. Ia merupakan keturunan pendakwah arab dengan perempuan setempat. Kerajaan perlak didirikannya pada tanggal 1 Muharram 225 H atau 840 masehi, saat kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu di Jawa masih berjaya. sebagai gebrakan mula-mula, sultan Alaiddin mengubah nama ibu kota kerajaan dari bandar Perlak menjadi Banda Khalifah.
Ketika pemerintahan
Sultan Alaiddin Sayid maulana Abbas Shah, sultan ketiga, ulama-ulama bermazhab
Sunni mulai masuk ke perlak dan menebarkan pengaruh. setelah wafatnya sultan
pada 363 H atau 913 masehi, terjadi ketegangan antara kaum Syiah dengan kaum
Suni, sehingga selama dua tahun berikutnya kesultanan Perlak vakum kekuasaan,
tidak memiliki sultan.
Setelah masa dua tahun tersebut, kaum syiah memenangi persaingan, kemudian pada tahun 915 M atau 302 H, Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughat Syah naik tahta. Pada akhir pemerintahannya, terjadi lagi ketegangan antara kaum Syiah dan kaum Suni, yang kali ini membawa kaum suni pada keunggulan. Akibatnya, para sultan berikutnya diangkat dari golongan Sunni.
Setelah masa dua tahun tersebut, kaum syiah memenangi persaingan, kemudian pada tahun 915 M atau 302 H, Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughat Syah naik tahta. Pada akhir pemerintahannya, terjadi lagi ketegangan antara kaum Syiah dan kaum Suni, yang kali ini membawa kaum suni pada keunggulan. Akibatnya, para sultan berikutnya diangkat dari golongan Sunni.
Tahun 956 masehi atau
362 H, setelah meninggalnya Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan
berdaulat atau sultan ketujuh, terjadi lagi ketegangan selama kurang lebih
empat tahun antara golongan Syiah dan Sunni, yang diakhiri dengan perdamaian
dan pembagian kerajaan menjadi dua bagian ; yaitu Perlak Pesisir (Syiah)
dipimpin oleh Sultan Alaiddin Sayid Maulana Syah (986 – 988) dan Perlak
Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah
Johan berdaulat (986 – 1023).
Pada tahun 988,
Kerajaan Sriwijaya Menyerang Perlak. Sultan Alaiddin Maulana Syah meninggal
karena serangan itu. Namun demikian, sebagai akibatnya, seluruh perlak justru
bersatu kembali di bawah pimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah
Berdaulat. Sultan Makhdum melanjutkan perjuangan melawan kerajaan Budha Sri
Wijaya hingga tahun 1006.
Para Sultan Perlak
dapat dikelompokkan menjadi dua dinasti, yaitu Dinasti Sayid Maulana Abdul Azis
Syah dan Dinasti Johan Berdaulat. Di bawah ini merupakan nama-nama sultan yang
memerintah kerajaan perlak ;
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah (840 – 864
-
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Rahim Syah (864 – 888)
-
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abbas Syah (888 – 913)
-
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughat Syah (915 – 918)
-
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir (928 – 932)
-
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin (932 – 956)
-
Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik (956 – 983)
-
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim (9
0 comments:
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!