Manfaat
Green Coffee untuk Diet, Ini Faktanya
Manfaat dari kebiasaan minum kopi masih menjadi
perdebatan panjang hingga saat ini. Namun, kini muncul pula kontroversi
mengenai manfaat green coffee yang disebut-sebut dapat menurunkan
berat badan.
Popularitas manfaat green coffee meningkat
setelah disebut-sebut dapat membakar lemakdengan cepat, tanpa mengubah pola makan
ataupun berolahraga.
Belum
Terbukti Efektif
Yang dimaksud green coffee yaitu biji kopi
yang belum dipanggang atau diproses. Biji kopi itu masih memiliki kadar asam
klorogenat yang lebih tinggi, sehingga dianggap dapat memengaruhi metabolisme
dan kadar gula darah yang kemudian dapat membantu program diet.
Umumnya, untuk memperoleh manfaat green coffee untuk
diet, dilakukan dengan mengonsumsi ekstrak green coffee dalam bentuk
pil. Setiap harinya, dosis yang disarankan yaitu sekitar 60-185 mg.
Penelitian awal konsumsi ekstrak green coffee terhadap
responden dewasa yang mengalami obesitas. Konsumsi teratur lima kali sehari
selama 2-3 bulan. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan berat badan lebih
banyak dibandingkan yang hanya mengonsumsi kopi atau pun plasebo.
Namun, satu ulasan mengenai beberapa uji klinis (randomized
control trial) terhadap 142 partisipan menyatakan, efek konsumsi green
coffee untuk diet sangatlah kecil. Hasil ulasan tersebut menyebutkan,
perlunya dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas dan
keamanan green coffee untuk menurunkan berat badan.
Green coffee untuk diet kerap dikemas sebagai
suplemen atau produk alami. Namun, hal itu tidak berarti aman. Alasan lain
untuk tetap berhati-hati mengenai manfaat green coffee untuk diet
adalah kandungan asam klorogenat di dalamnya yang belum cukup memperoleh bukti
ilmiah sebagai penurun berat badan.
Risiko
Efek Samping
Hingga saat ini, efek samping green coffee belum
diketahui karena belum dilakukan penelitian lebih luas. Namun, risiko kafein yang ada dalam green coffee umumnya
dapat menimbulkan efek sakit perut, lebih sering kencing, meningkatkan detak
jantung, gelisah, hingga sulit tidur.
Selain itu, konsumsi kafein dalam dosis besar juga
dapat menyebabkan sakit kepala, telinga berdenging, gugup gelisah, tegang,
serta detak jantung yang tidak teratur.
Beberapa kondisi yang tidak dianjurkan
mengonsumsi green coffee seperti ibu hamil dan menyusui, kadar
homosistein dalam darah yang tinggi, penderita sakit jantung, kelainan
perdarahan, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, osteoporosis, dan
penderita gangguan pencernaan (irritable bowel syndrome). Penderita diabetes
juga harus berhati-hati saat mengonsumsi green coffee, sebab produk ini
dapat mengubah proses gula pada tubuh.
Meski bukan tergolong obat-obatan kimia, namun
penggunaan suplemen green coffee tetap harus dicermati. Disarankan
menggunakan suplemen yang sudah mendapat persetujuan dari badan kesehatan
resmi, dengan dasar bukti penelitian ilmiah yang memadai. Penurunan berat badan
tanpa mengubah pola makan atau pun menambah waktu berolahraga, perlu
diwaspadai.
Untuk memperoleh berat badan ideal, terapkan pola
makan seimbang diiringi dengan berolahraga secara teratur. Jangan cepat tergiur
produk yang dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Konsultasikan dengan
dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!