Monday, December 17, 2018

Review Pocophone F1


Pocophone F1
Sejak awal kemunculannya di Indonesia pada akhir Agustus lalu, Pocophone F1 menjadi barang panas. Hal itu lantaran dengan banderol harga Rp4,5 juta, ponsel ini dibekali cipset Snapdragon 845 yang kerap dipakai ponsel flagship.

Dua ponsel flagship yang sama-sama diotaki Snapdragon 845 yakni Samsung Galaxy S9 yang dibanderol mulai Rp12,5 juta dan Oppo Find X dengan harga Rp13,5 juta. Jadi bisa dibayangkan jika Pocophone F1 masuk dalam kategori barang panas.

Ponsel besutan sub-brand Xiaomi ini hadir dalam dua varian, RAM 6 GB dan ROM 64 GB yang dibanderol mulai dari Rp4,5 juta serta RAM 6 GB dan ROM 128 GB yang dijual Rp5 juta. ROM bisa diperluas dengan kehadiran slot microSD hingga 256 GB.


Desain
'Mewah' menjadi kesan pertama yang muncul ketika menatap Pocophone F1. Namun seketika anggapan itu sirna seketika mulai menggengamnya.
Material punggung ponsel berbahan polycarbonate alias plastik membuat kesan premium hilang dan menjadikannya terasa licin. Setidaknya Poco bisa menambahkan finishing kaca untuk memunculkan kesan premium.
Kendati demikian, bobotnya seberat 180 gram masih terasa nyaman saat dipakai untuk bermain gim selama berjam-jam.

Sebagai catatan, sesungguhnya Poco menghadirkan PocoF1 dengan desain yang lebih mewah dengan bahan Kevlar. Akan tetapi, Anda harus rela merogoh kocek Rp500 ribu lebih mahal dari versi material plastik.Tak lupa, tren poni lebar juga turut diterapkan untuk ponsel ini bagian dagu, bezel kiri dan kanan terasa agak tebal
Poni lebar ini menyimpan banyak sensor di dalamnya, di antaranya sensor inframerah, face recognitionspeaker, dan sensor kamera.

Hanya saja, tren poni justru mengurangi 'kekhusyukan' saat menggunakan ponsel untuk bermain gim. Secara default, seperempat tampilan dari gim akan terpotong karena aplikasi gim ini mendukung fitur fullscreen akan memenuhi layar. Keresahan bisa sedikit teratasi ketika menonaktifkan mode fullscreen.
Poco F1 memiliki port audio 3,5mm, dua slot kartu SIM hybrid, dan port USB-C. Melihat punggungnya, terdapat dua buah kamera yang disusun vertikal diapit LED flash dan sebuah sensor sidik jari di bagian tengah.
Sentuhan desain lingkaran berwarna merah yang mengelilingi lensa kamera tak dipungkiri patut untuk dipuji.
Seperti yang diketahui, Poco F1 masih mengusung layar yang masih menggunakan teknologi IPS atau LCD. Maka tak heran jika kualitas gambar kalah jauh, terutama dari segi kontras dan keterangan layar dibandingkan ponsel flagship Galaxy S9 dengan teknologi Super AMOLED. 

Kamera
aspek fotografi,  kamera yang disematkan pada Pocophone F1. Hasil foto terasa bagus dan mumpuni.
Meski bagi para fotografer, kamera akan terasa kurang greget. Tetapi sekedar untuk kebutuhan media sosial, ponsel ini sudah bisa memuaskan.
Kamera depan dan belakang Poco F1 juga sudah dibekali dengan AI untuk menghasilkan foto seperti AI Portrait, AI Beautify, dan AI Scene Detection. Akan tetapi diakui pula banyak ponsel yang menghadirkan kualitas gambar lebih bagus dengan rentang harga yang sama. 
Poco F1 hadir dengan kombinasi dual kamera belakang dengan sensor 12MP (f/1.9) dan 5MP (f/1.9). Untuk kamera utamanya memiliki ukuran piksel 1,4 mikron, memiliki sistem auto fokus dual pixel phase detection, serta sensor Sony IMX363.

Pocophone F1 menggunakan sensor untuk kamera utamanya yang punya resolusi 12 megapixel dengan ukuran pixel 1,4 mikron. Sistem autofokusnya adalah dual pixel phase detection, dengan lensa berbukaan f/1.9.
Kamera belakang keduanya adalah 5 MP dengan lensa bukaan f/1.9. Kamera kedua ini memiliki fungsi untuk mode portrait alias bokeh. Sepertinya bokeh yang dihasilkan Poco F1 kurang alami dan sedikit kasar. 
Bahkan pemburaman latar belakang terlihat tidak merata, ada bagian yang justru tidak buram.
Untuk berswafoto ada kamera 20 MP dengan kemampuan potrait mode dan pengenal wajah. Kamera depan dilengkapi infrared illuminator dan kamera infrared di bagian depan.
Infrared untuk tidak kesulitan saat mengaktifkan facial unlock di tempat gelap. Proses facial unlock juga tergolong cukup cepat.

Performa dan Kesimpulan
Performa Bak Jet Darat Formula One
Harga minimalis Poco F1 tetap memberikan performa ngebut ala jet darat Formula One (dibaca F One)  yang seolah merepresentasi nama perangkat ini. Sesuai dengan jargonnya, 'Master of Speed',  jargon ini sesuai dengan ekspektasi performa.

Racikan penggunaan cipset Qualcomm Snapdragon 845 dan GPU Adreno 630 menjadikan ekspektasi itu bisa terpenuhi. Sistem pendingin LiquidCool Technology juga membuat ponsel ini mengeluarkan panas bertaraf wajar  ketika diajak untuk bermain gim berjam-jam.

Poco F1 bisa membabat gim-gim kelas berat seperti PUBG, Mobile Legend, hingga Shin Megami Tensei Liberation Dx. Selain itu, baterai kelas jumbo juga membuat Poco F1 memiliki stamina bagus ketika diajak bermain. Untuk penggunaan harian dengan kombinasi membuka YouTube, WhatsApp, hingga Facebook, ponsel ini bisa bertahan seharian. Kecepatan F1 ini juga didukung dengan baterai kakap berkapasitas 4.000 mAh yang dibenamkan di ponsel. Ketika diajak bermain gim, baterai hanya berkurang 10 persen. Mode standby tanpa sinyal bisa membuat ponsel bertahan hingga tiga hari, sedangkan dua hari ketika sinyal diaktifkan.

Di atas kertas, Poco F1 memiliki hasil benchmark yang sangat bagus. Menurut situs benchmark Antutu, Poco F1 mencetak skor 274.137 yang membuat Poco F1 diatas angin. Dibandingkan tes ponsel yang yang memiliki rentang harga yang sama, seperti Oppo F9 dengan skor 137.629 dan Asus ZenFone 5  dengan skor 138014. 

Akan tetapi harus diingat bahwa kedua ponsel tersebut tidak menggunakan Snapdragon 845. Oppo F9 menggunakan MediaTek Helio P60 sedangkan Asus Zenfone 5 disokong Snapdragon 636.

Kesimpulan

Dengan harga 4,5 juta, 
bisa menyimpulkan ponsel ini merupakan pilihan bagus para pemain gim. Dengan catatan pemain gim ini tidak masalah dengan desain ponsel yang tidak mmerefleksikan harga ponsel.

Kameranya juga terkesan biasa saja, meski terhitung mumpuni untuk kebutuhan mengunggah di media sosial.
Memang Pocophone F1 dilahirkan khusus bagi gamer berkantong tipis. Ponsel ini dijamin masih bisa membabat gim-gim kelas berat tanpa mengeluarkan panas berlebihan.

Demi harga yang murah, Poco juga terpaksa memangkas sejumlah fitur agar bisa membenamkan cipset ala ponsel flagship. Fitur yang dihilangkan antara lain Near Field Communication (NFC) dan layar IPS yang semata demi mengurangi ongkos produksi.

Dari segi keamanan untuk pelapis layar, Pocophone masih menggunakan Gorilla Glass 3 yang terbilang usang. Pasalnya saat ini versi terbaru sudah Gorilla Glass 6. Oppo Find X dan Samsung S9 sudah menggunakan Gorilla Glass 5.

Spesifikasi
Sistem operasi: Android 8.1 (Oreo) 
Cipset: Qualcomm Snapdragon SDM845 
Prosesor: Octa-core (4x2.8 GHz Kryo 385 Gold & 4x1.8 GHz Kryo 385 Silver), GPU Adreno 630 
Memori: 256 GB, 8 GB RAM or 64/128 GB, 6 GB RAM, micro SD hingga 256 GB
 Kamera: Depan 20 MP, f/2.0, 0.9µm dan belakang dual: 12 MP, f/1.9, 1/2.55", 1.4µm, dual pixel
PDAF
5 MP, f/2.0, 1.12µm, depth sensor 
Dimensi: 155,5 x 75,3 x 8,8 mm 
Bobot: 180 gram 
Harga: Rp4,5 juta.

Sumber: CNN Indonesia
Previous Post
Next Post

"Lahir di Lhokseumawe, lulus dari Jurusan Teknik Informatika dengan gelar Bachelor of Science (BSc or BS)/Sarjana Komputer(S.Kom).Mencoba belajar menjadi seorang Blogger amatiran "..

Related Posts

0 comments:

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!