Wednesday, August 21, 2019

MARHABAN AQIQAH PEUCICAP ADAT TRADISI PEUTROEN ANEUK ACEH


Aceh Review- *Peucicap
Upacara peucicap adalah upacara untuk memberi rasa makanan kepada bayi. Rasa yang diberikan ini terdiri dari manisan lebah dan air buah-buahan. Bahan-bahan yang harus dipersiapkan dalam upacara ini terdiri dari manisan lebah, buah sawo, mangga, rambutan, nangka, dan tebu,dan Air Zam-zam.

Kemudian dibutuhkan juga hati ayam, ikan lalu persiapkan juga surat Yasin dan Rencong. Bahan-bahan tadi dipersiapkan oleh nenek bayi dari pihak ibu bayi. Peucicap dilakukan oleh orang-orang alim terpandang dan baik budi pekertinya agar bayi itu kelak alim, terpandang, dan baik budi pekertinya. Karena menurut anggapan mereka bayi akan meniru sifat-sifat orang peucicap.

Aceh Review- *Aqiqah
Masyarakat Aceh menganggap upacara akikah merupakan adat yang berkaitan dengan agama. Bagi orang-orang yang mampu, upacara dilangsungkan dengan menyembelih kerbau atau kambing sedangkan bagi yang kurang mampu akan menyembelih kambing saja. Hewan yang disembelih adalah jantan, tidak boleh betina.

Tradisi ini berlaku turun-temurun. Daging hewan harus habis dimakan pada hari kenduri itu. Kalau masih ada sisanya daging itu dibagi-bagikan kepada sanak keluarga dan tetangga. Pada saat akan dilangsungkan upacara, ayah si bayi menyerahkan hewan sembelihan itu dan seluruh bahan keperluan
kenduri kepada Teungku Sagoe dan Geuchik. Mereka yang akan memanggil pemuda kampong sebagai tenaga pekerja dalam upacara. Kemudian hewan disembelih oleh Teungku, lalu dimasak bersama-sama dan makan bersama-sama.

Aceh Review- *Marhaban/Peutrôn Aneuk Manyak
Peutrôn Aneuk Manyak merupakan upacara turun tanah bayi yang pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah. Turun tanah bayi pada masyarakat Gayo dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi lahir bersamaan dengan upacara cukur rambut, pemberian nama, dan akikah.

 Lain halnya pada masyarakat Aneuk Jamee, turun tanah bayi disebut dengan turun ka aie yang dilakukan pada hari keempat puluh empat bersamaan dengan cukur rambut, pemberian nama, dan kadang-kadang pula disertai dengan acara hadiah. Dahulu turun tanah bayi dilakukan setelah bayi berumur satu sampai dua tahun. Terlebih bila anak itu anak pertama  karena upacara untuk anak pertama pasti lebih besar.

Pada hari upacara ini bayi digendong oleh seorang yang terpandang, baik perangai dan budi pekerti. Orang yang  menggendong memakai pakaian yang bagus-bagus. Bayi beserta orang yang menggendong ditudungi dengan sehelai kain  yang dipegang oleh empat orang pada tiap seginya.

Note/Catatan : Mohon Di Koreksi Klo ada Kesalahan.!





Previous Post
Next Post

"Lahir di Lhokseumawe, lulus dari Jurusan Teknik Informatika dengan gelar Bachelor of Science (BSc or BS)/Sarjana Komputer(S.Kom).Mencoba belajar menjadi seorang Blogger amatiran "..

Related Posts

1 comment:

  1. ayo bergabung dengan saya di (D(E(W-A)P)K)
    menangkan uang jutaan rupiah dengan menguji keberuntungan kalian
    hanya dengan minimal deposit 10.000
    untuk info lebih jelas segera di add saja Whatshapp : +8558778142
    ditunggu lohhh add nya... terima kasih waktu nya ^-^

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*rn*grafi, Psik*trop*ka,H*ck,J*di dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!