Aceh Review- *Peucicap
Upacara peucicap adalah upacara untuk memberi rasa makanan kepada bayi.
Rasa yang diberikan ini terdiri dari manisan lebah dan air buah-buahan.
Bahan-bahan yang harus dipersiapkan dalam upacara ini terdiri dari manisan
lebah, buah sawo, mangga, rambutan, nangka, dan tebu,dan Air Zam-zam.
Kemudian dibutuhkan juga hati ayam, ikan lalu persiapkan juga surat
Yasin dan Rencong. Bahan-bahan tadi dipersiapkan oleh nenek bayi dari pihak ibu
bayi. Peucicap dilakukan oleh orang-orang alim terpandang dan baik budi
pekertinya agar bayi itu kelak alim, terpandang, dan baik budi pekertinya.
Karena menurut anggapan mereka bayi akan meniru sifat-sifat orang peucicap.
Aceh Review- *Aqiqah
Masyarakat Aceh menganggap upacara akikah merupakan adat yang berkaitan
dengan agama. Bagi orang-orang yang mampu, upacara dilangsungkan dengan
menyembelih kerbau atau kambing sedangkan bagi yang kurang mampu akan menyembelih
kambing saja. Hewan yang disembelih adalah jantan, tidak boleh betina.
Tradisi ini berlaku turun-temurun. Daging hewan harus habis dimakan
pada hari kenduri itu. Kalau masih ada sisanya daging itu dibagi-bagikan kepada
sanak keluarga dan tetangga. Pada saat akan dilangsungkan upacara, ayah si bayi
menyerahkan hewan sembelihan itu dan seluruh bahan keperluan
kenduri kepada Teungku Sagoe dan Geuchik. Mereka yang akan memanggil
pemuda kampong sebagai tenaga pekerja dalam upacara. Kemudian hewan disembelih
oleh Teungku, lalu dimasak bersama-sama dan makan bersama-sama.
Aceh Review- *Marhaban/Peutrôn Aneuk Manyak
Peutrôn Aneuk Manyak merupakan upacara turun tanah bayi yang
pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah. Turun tanah bayi pada masyarakat
Gayo dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi lahir bersamaan dengan upacara
cukur rambut, pemberian nama, dan akikah.
Lain halnya pada masyarakat
Aneuk Jamee, turun tanah bayi disebut dengan turun ka aie yang dilakukan pada
hari keempat puluh empat bersamaan dengan cukur rambut, pemberian nama, dan
kadang-kadang pula disertai dengan acara hadiah. Dahulu turun tanah bayi
dilakukan setelah bayi berumur satu sampai dua tahun. Terlebih bila anak itu
anak pertama karena upacara untuk anak
pertama pasti lebih besar.
Pada hari upacara ini bayi digendong oleh seorang yang terpandang, baik
perangai dan budi pekerti. Orang yang menggendong
memakai pakaian yang bagus-bagus. Bayi beserta orang yang menggendong ditudungi
dengan sehelai kain yang dipegang oleh
empat orang pada tiap seginya.
ayo bergabung dengan saya di (D(E(W-A)P)K)
ReplyDeletemenangkan uang jutaan rupiah dengan menguji keberuntungan kalian
hanya dengan minimal deposit 10.000
untuk info lebih jelas segera di add saja Whatshapp : +8558778142
ditunggu lohhh add nya... terima kasih waktu nya ^-^